Jumat, 06 Januari 2012

IRONI SEBUAH NEGERI "SONOH"....!!!

masih teringat lagu masih SD tentang bangsa ini. Dalam lirik lagu itu kata'a  bangsa ini bayak akan kekaya alam'a. Semua'a milik kita, bukan tuk perorangan kan...??tp nyatanya...??pembangunan hanyalah sebuah kalimat pemerataan. (pemerataan lahan kosong kota utk kekayaan individu)
Mereka memanfaatkan kekayaan alam ini demi kekayaan individu (kapitalis). Mereka berkuasa atas nama uang.
Terkadang aku malu dilahirkan di negeri ini. Demi sekedar makan saja, mereka harus rela jadi anjing penjaga sang kapitalis. Perbedaan kanan dan kiri sangat jelas. Si kaya akan terus makmur dan si miskin makin bertambah. Seolah meraka tak pernah mau mengerti, seolah meraka tak pernah mau perduli. Nasib hanyalah sebuah tinggal ratapan.
iba melihat sikaya tertawa senang, iba meliahat si miskin menangis tersedu meratapi nasib.

Yang mana kekayaan tanah air ku ini yang harus saya nikmati....??
katanya tanah air ini kaya...??

Ada apa dengan tanah air ku? Apa yang terjadi dengan dirimu? mengapa kau begitu bermuram durja? Bukankah engkau sang jambrut Khatulistiwa yang menghiasi bumi? Bukankah ribuan pulau terbentang ditubuhmu dari fajar timur hingga senja barat? Bukankah ibu pertiwi mengandung begitu banyak isi perut bumi yang tak ternilai harganya? Bukankah engkau memiliki kekayaan yang terhampar di lembah2, di gunung2, di pesisir2, di dasar laut dan sejauh mata memandang sinar matahari melimpah ruah ditingkahi hujan sesuai musim. Bukankah tidak ada alasan dirimu bersedih? Ada apa dengan mu dikau negeriku?

Kau kini seperti tak berdaya. Kalah dari negeri tetangga yang ukuran tubuhnya lebih kecil darimu. Loyo menghadapi sang singa yang miskin alamnya. Menyerah dengan serumpun yang miskin tanahnya. Tak berdaya menghadapi si kulit putih yang miskin warnanya. Ada apa denganmu, negeriku??
Mengapa kau biarkan rakyatmu mengimpor kedele, padahal kau tahu, sebagian besar rakyatmu suka tempe dan tahu. Dan saat ini, rakyat mu berhenti makan tempe karena harganya sudah menyusul Pertamax. Apakah tubuhmu tidak dapat melahirkan kedele bermutu tinggi? Apakah kau biarkan kita mengimpor sesuatu yang sebenarnya bisa kau hasilkan dari tanah mu yang subur??
Mengapa kau biarkan rakyatmu mengantri bahan bakar minyak? bukan karena dari dalam tubuhmu sudah tidak menetes minyak lagi .. apakah kau biarkan isi perutmu dikuras oleh kapitasli2 jauh atas nama bagi hasil karena rakyat mu dianggap tidak mampu menetek pada bumi mu? Mengapa negeriku?
Aku tahu, kau pernah marah. beberapa pulau kau goyang dengan getaran mautmu. Dan sampai sekarang, kau biarkan lumpur membuncah dari perutmu. Mungkin karena kau muak dengan tingkah laku rakyatmu. Yang membiarkan kapitalis berpesta pora mengaduk2 perutmu. Yang membagi2 kekayaan mu, dibawa pulang oleh mereka. Yang menyerahkan perawan mu diperkosa oleh mereka.

Maaf kan negeriku .. bangsa ini masih silau dengan kekayaan sehingga lupa, kau tidak perhatikan dan tidak dirawat dengan layak. negeriku .. maaf kan bangsa ini, karena masih silau dengan kekuasaan sehingga lupa, kau diterlantarkan dan diinjak harga dirimu. Maaf. Maaf aku malu berdiri di negeriku sendiri.




(minta masukan'a lg dong....lg belajar coret2)..hehehehehehe........!!!!!

Tidak ada komentar: